31 Oktober 2012
“Al jaddu bil jiddi wal hirmaanu bil kasali fanshab
tushib ‘an qariibin ghayatal ‘amali”
(Kesuksesan akan didapatkan dengan kesungguhan dan kegagalan terjadi
akibat kemalasan. Bersungguh-sungguhlah maka kamu akan mendapatkan dengan
segera apa yang kamu cita-citakan).
-Sholahuddin As-Supadi, wafat 764 H-
Pepatah Arab diatas cukup menjadi
cambuk bagi kita untuk meraih kesuksesan dengan penuh semagat. Meskipun kriteria sukses masing-masing orang
berbeda, sangat tergantung pada keinginan dan cita-cita masing-masing.
Seseorang yang telah berhasil mencapai sesuatu bisa jadi dianggap orang lain
belum mencapai apa-apa. Perbedaan pandangan ini sebenarnya wajar terjadi karena
perbedaan pola pikir masing-masing. Sukses adalah ketika orang mampu mewujudkan
apa yang ia inginkan. Seseorang yang bercita-cita ingin menjadi dosen,
misalnya, disebut sukses ketika ia mampu mewujudkan keinginannya itu dan
menjadi dosen. Disitulah kesuksesan dirinya. Begitu juga orang yang
bercita-cita ingin punya rumah. Ketika ia mampu mewujudkan rumah tersebut, ia
bisa mendefinisikan dirinya sebagai orang yang sukses.
Lalu bagaimana kiat-kiat untuk meraih
kesuksesan baik di dunia dan di akhirat? Berikut ada lima tips yang mungkin
bisa dicoba dalam menjalani kehidupan meraih kesuksesan. Pertama, bersihkan hati dan fikiran. Hidup manusia adalah
perjuangan untuk memenangkan pertarungan suci antara akal dan fikiran yang
sehat dengan hawa nafsu yang dimilikinya. Untuk bisa memulai pertarungan dengan
hawa nafsu dalam kehidupan sehari-hari, orang mesti mulai mengupayakan
kebersihan hati dan fikirannya. Mulailah untuk membersihkan hati dan fikiran
dari berbagai sifat dan fikiran negative tentang orang lain atau lingkungan
sekitar. Sebab kebaikan itu memancar dari diri sendiri kepada lingkungannya. Jika
seseorang dipenuhi dengan niat kebaikan dalam mengerjakan sesuatu, kebaikan itu
bisa menular kepada orang-orang dan lingkungan sekitarnya sehingga secara
bergelombang akan menimbulkan efek bola salju kebaikan yg semakin lama semakin
membesar.
Kedua, selalu berfikir positif. Sebuah pepatah Arab mengatakan; Jika kita melihat sesuatu
dengan positif, maka semuanya akan terlihat baik. Sebaliknya jika kita melihat
sesuatu dengan negative, maka semua yang tampak adalah kejelekan. Kunci utama
dari kesuksesan manusia adalah cara dia mengelola fikirannya. Jika kita ditimpa
musibah misalnya, cara paling mudah untuk memahami peristiwa tersebut adalah
dengan melihat makna dan pelajaran yang bisa diambil darinya. Dengan demikian
kita menyadari dengan benar bahwa dibalik semua persitiwa yang terjadi, yang
terburuk sekalipun, ada pelajaran bagi kita untuk menjadi lebih baik di masa
yang akan datang.
Ketiga, jalani hidup dengan optimis. Setiap orang pada dasarnya mempunyai kesempatan yang
sama. Yang membedakan adalah orang yang berani mengambil kesempatan yang
dimilikinya karena percaya dengan kemampuannya, sementara orang lain tidak
berani mengambil kesempatan yang ada karena tidak mempunyai kepercayaan diri
bahwa ia mampu melakukannya. Jangan pernah menyerah karena akan selalu ada
harapan! Hidup ini akan selalu menghadapi berbagai persoalan yang terkadang
datang silih berganti, hingga suatu saat, mungkin kita merasa berada pada satu
titik dimana kita tidak bisa lagi menghadapi persoalan tersebut. Jika kita
mendapatkan prestasi, sekecil apapun prestasi itu, syukuri dan nikmatilah! Jika perlu berilah reward (hadiah) untuk diri sendiri atas
prestasi yang pernah dikumpulkan. Ini akan memacu kita terus optimis.
Keempat, jangan takut gagal. Ketakutan Anda dalam mencoba merupakan awal dari kegagalan
Anda mencapai sukses. Cobalah untuk melakukan apapun yang Anda inginkan atau
Anda anggap perlu dalam mencapai jalan sukses dan jangan pernah takut melakukan
kesalahan, niscaya Anda akan menemukan kesuksesan tersebut. Cara paling mudah
untuk menghilangkan ketakutan dalam fikiran adalah dengan menghadapi ketakutan
itu secara langsung. Jika Anda takut menghadapi ketinggian misalnya, untuk
menghilangkan ketakutan tersebut cobalah langsung terbang di ketinggian atau
berdiri di gedung yang tinggi. Sama halnya jika Anda takut air; cara paling
mudah adalah dengan langsung menceburkan diri ke dalam air. Jangan takut gagal!
Kelima, bangun percaya
diri. Pepatah arab mengatakan, “Idza shadaqal ‘azmu wadhahas-sabiilu’. Artinya jika benar
kemauannya niscaya terbukalah jalannya. Tidak perlu malu ataupun menyesal jika apa yang kita usahakan belum
berhasil. Justru hal itu menjadi momentum bagi kita untuk bangkit dan melesat
jauh kedepan dengan kecepatan yan glebih tinggi. Pada akhirnya, percaya diri
itu tidak bisa dibeli dimanapun. Ia ada didalam hati dan fikiran kita
masing-masing. Cukuplah kita mengubah pola pikir, mencoba hal-hal baru dan
menghilangkan ketakutan-ketakutan yang tidak perlu. JIka masih kurang, nekat
saja. Pasti Tuhan tidak akan menceburkan kita kedalam satu masalah tanpa
memberikan jalan keluar. Selamat mencoba.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar