28 Mei 2013
Tulisan ini merupakan point-point penting yang diambil penulis setelah membaca karya monumental A. Makmur Makka dalam bukunya "The True Life of Habibie". Beberapa poin-poin filosofi hidup tersebut penulis fikir perlu untuk disebarluaskan untuk dapat menjadi inspirasi dan pelajaran bagi kaum muda khususnya dalam membangun kebersamaan dalam kebhinekaan. Berikut poin-poin ungkapan yang penulis paparkan dalam rangkuman Notes from Pak B.J. Habibie.
- Kesempurnaan tidak datang dengan sendirinya. Kesempurnaan harus diupayakan. Kesempurnaan harus dinilai. Proses dan hasil pekrjaan harus diawasi.
- Percaya itu baik, tetapi mengecek lebuh baik lagi. Mengecek itu tidak ada hubungannya dengan sikap terhadap perorangan.
- Mengecek menyangkut tanggungjawab atas pekerjaan dan perbuatan semua anggota sistem kerja terhadap hasil kerja keseluruhan sistem.
- Ketrampilan harus dicapai dengan dua cara:
1.
Para kader perlu malaksanakan prinsip bahwa; belajar dan menguasai teori itu sangat
perlu, namun itu tidak cukup. Yang perlu dan cukup adalah menerapkan
pengetahuan pada masalah-masalah konkret. Untuk meningkatkan produksi beras
misalnya, memang perlu sekali dikuasai teori. Namun ketrampilan nyata
meningkatkan produksi beras hanya dapat diperoleh dengan mempraktekkan
teori-teori pada kegiatan konkret di lapangan, keadaan air, hama, lahan, bibt
dsb.
2.
Ketrampilan hanya dapat diperoleh dengan spesialisasi, dengan semakin mendalami
sesuatu, dengan semakin mendalam, dengan mengkhususkan diri, tidak dengan
melebar menangani banyak topik yang berbeda-beda. Hanya dengan spesialisme akan
dapat ditumbuhkan kekuatan bersaing berdasarkan kemampuan.
- Landasan pokok bagi hubungan kerjasama adalah saling percaya. Sering Pak Habibie berkata pada mitranya: “Kalau kita saling percaya maka perjanjian tertulis dua hal saja cukup. Sebaliknya, kalau kita berdua tidak saling percaya perjanjian tertulis setebal buku pun tidak akan menolong”.
- Dasar kepercayaan adalah kesatuan sikap dan niali serta keserasian kepentingan. Kesatuan sikap dan nilai akan melahirkan kesatuan berfikir. Sikap dan nilai yang sama akan melahirkan peranggapan dan batasan-batasan yang sama.
- Kesatuan nilai dan keserasian kepentingan melahirkan tujuan akhir yang serupa atau sekurang-kurangnya searah.
Semoga Bermanfaat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar