21 November 2013
Perintah
berbuat baik kepada kedua orang tua telah diwajibkan Allah SWT kepada kita. Allah
SWT berfirman dalam surat Al-Isra:23 yang artinya ‘Dan Tuhanmu telah
memerintahkan kepadamu agar kamu tidak menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat
baik kepada kedua oraangtuamu maka apabila salah satu dari mereka atau
kedua-duanya telah pada usia senja maka janganlah kamu sekali-kali mengatakan
‘ah’ dan janganlah kamu kasar kepada mereka dan ucapkanlah perkataan yg baik’.
Dari ayat diatas telah jelas
diperintahkan kepada tiap-tiap anak yg masih memiliki orangtua wajib
menaati mereka selagi mereka memerintahakan kepada kebenaran. Dewasa ini banyak
kita jumpai anak yg durhaka kepada kedua orangtuanya. Wahai anak-anakku yg
dimuliakan Allah, ketahuilah bahwa wujud durhaka kepada kedua ibu-bapak itu
bukanlah hanya dalam konteks membentaknya saja, atau mungkin tidak mematuhi
perintahnya saja, tapi lebih dari itu konteks durhaka disini adalah ketika
orangtua kita tidak ridho atas apa yg dilakukan anaknya yg bisa membuatnya
sakit hati atau memalukan keluarga, maka anak tersebut telah bisa dikatakan
durhaka. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa: Telah datang seorang sahabat
kepada Rasulullah SAW bertanya; ya Rasulullah, siapa yg harus aku hormati dan
sayangi setelah Allah dan Rasulnya? Rasul menjawab; Ibumu, lalu pemuda itu
bertanya lagi; lalu siapa lagi ya Rasulullah? Rasul menjawab: Ibumu, lalu siapa
lagi ya Rasulullah? Rasul menjawab: Ibumu, lalu siapa lagi ya Rasulullah? Rasul
menjawab ayahmu. Kata-kata ibu terucap dan berulang tiga kali dalam kalimat
Rasulullah tadi. Jelas sekali bahwa peran ibunda sangat besar bagi anaknya.
Maka dari itulah kita diwajibkan berbakti kepada kedua orangtua terutama ibunda
dahulu setelahnya ayah. Karena ibundalah yg menanggung penderitaan yg tiada
henti ketika mengandung anak yg dicintainya itu. Ibunda jualah yg bangun ketika
malam hari ketika si anak nangis meminta minum susu, dan ibunda jualah yg
banyak berperan dalam proses pendidikan anak dirumah. Maka sudah seharusnya dan
wajiblah bagi kita menghormati ibunda.
Lalu timbul pertanyaan bagaimana
cara menghormati kedua ibu-bapak ketika mereka masih hidup di dunia ataupun
ketika mereka telah tiada? Ada beberapa cara ketika mereka masih hidup di dunia
yaitu: 1) Membahagiakan mereka dengan berlaku baik dimanapun berada. Menjaga
akhlak di masyarakat, syukur Alhamdulillah bila bisa mendapatkan prestasi yg
baik di sekolah. 2) Berutur kata yg lemah lembut kepada keduanya. 3) Membantu
mereka dalam hal financial ketika kita telah dewasa dan mampu bekerja. Sunnguh
tiada harapan terbesar seorang ibunda akan materi di dunia dari anaknya selain
keselamatan si anak di dunia dan di akhirat ketika dia menemui ajalnya. Karena
seorang ibu akan diminta pertanggujawabannya dalam mendidik anaknya ketika
menemui-Nya. Adapun wujud bakti kita kepada kedua orangtua ketika mereka telah
tiada adalah: 1) Mendoakan mereka selalu dalam tiap sholat wajib dan sunnah. 2)
Berbuat baik kepada kerabat dan sahabat mereka ketika hidup di dunia. 3)
Melunasi hutang-hutang mereka ketika mereka hidup di dunia.
Nah lalu apa dampak yg akan kita
dapatkan bila kita berbakti kepada kedua orang tua? Dalam sebuah hadits
dikatkan bahwa ridho Allah terdapat pada ridho orangtua dan murka Allah
terdapat pada murka kedua orangtua. Maka dari itu jelalah bahwa bila orangtua
telah ridho akan apa-apa yang kita kerjakan, maka insya Allah rido-Nya pun akan
turut menyertai kita selama itu tidak melanggar aturan-aturan-Nya.Sudah banyak
cukup bukti yang bisa kita ambil pelajaran dari mereka yg durhaka kepada ibunya
seperti: Malinkundang, Sangkurian dll.
Dalam
momentum bulan puasa yg penuh barokah ini, yg penuh dengan keampunan ini,
marilah kita tingkatkan budi pekerti kita antar sesame dan mua’malah kita
kepada-Nya. Semoga kiranaya nantinya tercipta keluarga-keluarga yg sholihah,
dari keluarga-keluarga yg sholihah itu akan timbul masyarakat yg taqwa
kepada-Nya dan dari masyarakat itu akan tercipta sebuah miliu keislaman
bernegara yg kuat sebagai pondasi bagi generasi penerus bangsa kelak yg patuh
menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Wallahu‘alambisshowab.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar