15 Januari 2013
Manusia
adalah komposisi antara jiwa dan raga. Kedua komposisi inilah yang membuat
manusia bisa hidup di dunia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dengan
segala kelebihan dan kekurangan itu pula manusia menjadi khalifah/pemimpin di
bumi ini. Bukankah Allah SWT juga telah menawarkan kekhalifahan di bumi ini
kepada gunung tapi gunung pun tak mampu mengembannya? Tapi manusia yang ada
padanya segala kelebihan yang telah diberikan Allah SWT mampu mengemban amanah
menjadi khalifah di dunia.
Manusia bisa menjadi terhina dan terhormat. Kedua hal ini hanya satu faktor yang menyebabkannya. Itulah tingkah laku/akhlak manusia di dunia. Dia akan menjadi terhina bila yg dilakukannya itu keluar dari norma-norma yang telah ditetapkan-Nya dan terhormat bila manusia tersebut tetap dalam koridor-Nya. Dalam mengemban tugasnya sebagai khalifah/pemimpin di bumi ini, ada tiga jenis manusia yang bisa kita ambil pelajaran darinya.
Manusia bisa menjadi terhina dan terhormat. Kedua hal ini hanya satu faktor yang menyebabkannya. Itulah tingkah laku/akhlak manusia di dunia. Dia akan menjadi terhina bila yg dilakukannya itu keluar dari norma-norma yang telah ditetapkan-Nya dan terhormat bila manusia tersebut tetap dalam koridor-Nya. Dalam mengemban tugasnya sebagai khalifah/pemimpin di bumi ini, ada tiga jenis manusia yang bisa kita ambil pelajaran darinya.
Manusia
tipe pertama yaitu manusia idealis. Manusia tipe ini menjalankan amanah yang
diembannya sebagai sebuah tanggungjawab yang akan dipertanyakan di akhirat
kelak. Bia ia menjadi seorang pemimpin, ia memiliki visi yang jelas kedepan
akan organisasi/masyarakat yang dipimpinnya. Manusia jenis ini juga bekerja all
out, tidak setengah-setengah. Sehingga apapun yang dikerjakannya, dengan segala
daya upaya, semata-mata hanya mencari ridho-Nya dan kemaslahatan bersama.
Manusia
tipe yang kedua adalah manusia pragmatis. Pragmatis dalam kamus besar Bahasa
Indonesia artinya bersifat menggunakan segi kepraktisan dan kegunaan. Manusia
pragmatis disini diartikan sebagai manusia yang hanya bekerja mencari sisi
keuntungan saja tanpa memperhatikan dampak negatifnya terhadap sesama. Hampir
sama seperti tipe yang pertama, manusia pragmatis memiliki visi yang jelas akan
apapun yang dipimpinnya. Tetapi manusia pragmatis tidak berfikir panjang
tentang dampak negatif yang merugikan dari kebijakan-kebijakan yang diambilnya.
Manusia pragmatis hanya berfikir; "yang penting saya aman, masa bodo buat
yang lain", atau "mumpung lagi menjabat maka manfaatkanlah".
Inilah tipe mindset manusia pragmatis.
Manusia
tipe yang terakhir adalah manusia pelaksana. Manusia jenis ini tidak jauh beda
dengan robot. Robot tidak punya nyawa, tidak punya akal dan tidak punya rasa.
Manusia pelaksana sama seperti robot dalam menjalankan tugasnya/pekerjaannya.
Manusia pelaksana tidak akan pernah dan tidak akan mau berfikir untuk apa dia
mengerjakannya dan mau dibawa kemana organisasi/masyarakat yang dipimpinnya.
Yang ada dalam benaknya hanya melaksanakan sesuatu tanpa mau tau apakah yang
dilakukannya itu baikkah atau burukkah, haramkah atau halalkah. Manusia tipe
ini juga hampir sama dengan tipe yang diatas, manusia pragmatis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar